Kamis, 29 Juli 2021

Al-Quran Adalah Setinggi-tinggi Martabat Penawar Kesembuhan

Salah satu tujuan penciptaan manusia di dunia ini adalah untuk mengabdikan diri (beribadah) kepada sang khaliq (pencipta) Allah swt. Sebagaimana firman-Nya:

Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdikan diri (beribadah) kepada-Ku”. (Adz-Dzariyat : 56)

Kata-kata ibadah dalam ayat tersebut diatas memiliki makna yang luas, tidak hanya terbatas pada ibadah mahdhah (ibadah langsung yang dilakukan manusia dengan Tuhan-Nya), seperti shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi juga mencakup ibadah ghairu mahdhah (ibadah secara tidak langsung).

Dalam pengertian umum ibadah adalah segala aktifitas yang baik yang di tunjukan untuk mencari keridhaan Allah swt. Artinya aktifitas apapun asalkan baik (tidak bertentangan dengan syara) dan ditunjukan untuk mencari keridhaan Allah swt bisa disebut sebagai ibadah dengan demikian aktifitas keseharian seperti bekerja, belajar, makan, minum dan bahkan tidak sekalipun bisa masuk ke dalam kategori ibadah. Tentu saja jika semua aktifitas tersebut dilandasi dengan niatan lillahi ta’ala (karena Allah swt).

Demikian halnya dengan perawatan/terapi. Perawatan yang dalam bahasa Arabnya disebut “ath-thiba” atau therapeutic  berarti “yang menyembuhkan”. Agar aktifitas perawatan ini bernilai ibadah maka selain ditujukan untuk mencari keridhaan Allah, mestilah tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum syara’. Ini artinya perawatan ini harus sesuai dengan bahkan bersumberkan pada Al-Quran dan As-Sunnah.

Al-Quran adalah setinggi-tinggi martabat penawar kesembuhan. Setiap huruf yang terkandung di dalamnya merupakan penawar segala penyakit baik fisik maupun rohani. Di dalamnya terdapat rahasia ketenangan jiwa dan petunjuk (hudan), dengan syarat orang yang bersangkutan beriman dan yakin kepada Pencipta Yang Maha Agung yang menurunkan Al-Qur’an yaitu Allah swt.

Katakanlah, Al-Quran itu petunjuk dan penawar bagi orang yang beriman.”                                (Q.S.Fush shilat :44)

            “Dan kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman.” (Q.S Al-Isra’:82)

Ayat-ayat serupa banyak terdapat dalam al-quran antara lain ; surat At-Taubah : 14, Yunus : 57, AN-Nahl : 69 dan Asy-Syuara : 80.

Pernyatan bahwa Al-Quran merupakan obat dipertegas lagi oleh sabda Rasulullah saw:

Dari Ali bin Abi Thalib ra, Rasulullah saw bersabda “sebaik-baik obat itu adalah Al-Quran.”

            Dalam hadits yang lain Rasululah saw bersabda ;

“Hendaklah kamu semua melakukan dua kesembuhan yaitu dengan menggunakan madu dan Al-Quran.” (HR.Ibnu Majah)

            Rasulullah saw melarang penggunaan bahan-bahan yang haram dalam perawatan, sebab hal ini disamping menghilangkan nilai ibadah dari perawatan yang dilakukan juga sangat membahayakan keselamatan tubuh (badan). Rasululah saw bersabda :

            “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan menjadikan bagi setiap penyakit itu obat, karena itu hendaklah kamu semua berobat dan jangan berobat dengan benda yang haram.” (HR.Abu Daud)



Baca Artikel atau Informasi Terkait Tema Tersebut