Senin, 04 Maret 2019

Sehat Dengan Puasa

Rasulullaah SAW. bersabda, "Perut adalah tempat berdiamnya penyakit dan menahan nafsu (perut) adalah pokok dari setiap obat. Maka jadikanlah ini kebiasaanmu". Sabdanya yang lain, "Berpuasalah agar kamu sehat." Sungguh bijak anjuran Rasulullah SAW ini, mengingat manusia gampang tersesat akibat dorongan perut atau nafsunya.

Sebagaimana telah diketahui, puasa memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Tidak sedikit komunitas pengguna pengobatan alternatif di manca negara mempercayai dan meyakini bahwa berpuasa dapat memberikan keajaiban bagi tubuh manusia. orang-orang yang berpuasa akan mengalami perubahan kondisi tubuh akibat kurang makan dan kurang minum. Kurangnya asupan energi pada orang-orang berpuasa membuat tubuh melakukan proses autolisis, yaitu penggunaan simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. 

Dalam penelitian terhadap manfaat puasa bagi kesehatan ditemukan bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan hanya jika dilakukan dengan semangat puasa yang utuh. Sebaiknya, puasa dilakukan dengan penuh keimanan dan kesungguhan. Di sinilah letak perbedaan menjalankan puasa dengan berdiet. Orang yang berdiet dengan puasa hanya mendapatkan keuntungan dimensi fisiknya. Itu pun tidak secara optimal. Semangat puasa yang utuh ditandai dengan pelaksanaan puasa secara ikhlas serta pengendalian makan-minum dengan baik. Puasa tanpa pengendalian makan-minum saat berbuka, teranyata, tidak memperbaiki indikator-indikator kesehatan.

Secara fisik, puasa memiliki manfaat yang sangat menonjol, yaitu detoksifikasi atau pembebasan tubuh dari racun berbahaya yang direvitalisasi organ-organ utama, seperti hati, kelenjar pencernaan dan ginjal. Revitalisasi ditandai dengan adanya peningkatan kinerja organ-organ tersebut. Oleh karena itu, jika menderita sakit ginjal, pencernaan dan hati, pertimbangkan untuk melakukan terapi puasa di bawah saran dan pengawasan dokter. Puasa juga mencegah dan mengobati efek intervensi radikal bebas serta mengatasi penyakit akibat overnutrition. 

Puasa sangat baik dilakukan untuk terapi berbagai penyakit, seperti jantung, ginjal, kanker, hipertiroid, perlemakan hati, hepatitis kronis, tekanan darah tinggi, obesitas, kencing manis, prostat, kelebihan asam urat dan kelebihan kolesterol. 

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan


Berikut ini beberapa manfaat puasa bagi kesehatan fisik secara lebih detail.
  • Membebaskan tubuh dari racun-racun berbahaya
Liver bertugas mengubah lemak menjadi keton, senyawa metabolik asam asetoasetik, dan asam betahidroksibutirik. Kemudian, keton didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Ketika penghancuran deposit lemak terjadi, asam lemak bebas dilepaskan ke dalam aliran darah dan digunakan sebagai energi. Semakin sedikit seseorang makan, semakin banyak tubuh mengubah simpanan lemak. Dengan demikian, semakin banyak asam lemak dibebaskan maka semakin banyak bahan kimia berbahaya yang dilepaskan dan dibuang. Hal ini terjadi karena zat-zat beracun, pada umumnya, diikat dalam deposit lemak.
  • Mengurangi resiko stroke
Puasa dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi dalam jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis (pengapuran atau pengerasan pembuluh darah). Jika terjadi di otak, akan menyebabkan stroke dan jika terjadi di daerah jantung, dapat menyebabkan serangan jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (kolesterol yang baik) sebanyak 25 poin dan menurunkan lemak trigliserida sekitar 20 poin. Lemak trigliserida merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL yang merusak kesehatan.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh
Pengurangan konsumsi kalori akan menurunkan tingkat metabolisme. Buktinya, suhu tubuh orang berpuasa akan menurun dan itu menunjukkan adanya pengurangan konsumsi oksigen. Hal ini juga akan mengurangi produksi senyawa oksigen bersifat racun, yaitu radikal bebas oksigen. Kelebihan radikal bebas oksigen itu akan mengurangi aktivitas kerja enzim sehingga menyebabkan terjadinya mutasi dan kerusakan dinding sel. Terdapat sekitar 50 penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung dan stroke, yang disebabkan dan diperparah oleh senyawa radikal bebas. 

Sebuah hasil penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa puasa akan menekan produksi radikal bebas sekitar 90% dan meningkatkan antioksidan sekitar 12%. Dengan kata lain, berpuasa akan meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi resiko terkena penyakit diabetes tipe-2
Pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sekresi hormon insulin dan menurunkan kadar gula darah. Hal ini akan meningkatkan sensitivitas hormon insulin dalam menormalkan kadar gula darah. Pengontrolan gula darah yang baik akan mencegah penyakit diabetes tipe-2 yang disebabkan menurunnya potensi hormon insulin dalam mengontrol gula darah.
  • Proses penyembuhan yang dimulai dalam tubuh selama berpuasa
Selama berpuasa, sistem pencernaan diistirahatkan sehingga energi yang dibutuhkan untuk aktivitas pencernaan dapat digunakan untuk memperbaiki metabolisme dan sistem kekebalan tubuh. Proses penyembuhan selama berpuasa dipercepat dengan pencarian sumber energi baru dalam tubuh.

Puasa juga berfungsi sebagai operator dalam eksekusi sel-sel rusak dan lemah dalam tubuh. Rasa lapar orang berpuasa dapat menggerakkan organ-organ internal tubuh untuk menghancurkan sel-sel yang rusak atau lemah tadi, mengonsumsi bahan bermanfaat dari sel-sel yang telah dihancurkan dan membuang bahan berbahaya yang terikat dalam sel tersebut. Proses ini disebut autolisis. Proses ini merupakan kesempatan yang baik bagi tubuh untuk mengganti sel-sel yang lemah tadi dengan sel-sel baru sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktifitas.
  • Menjaga tubuh dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya
Yang dimaksud dengan penambahan zat-zat berbahaya adalah kelebihan kalsium, kelebihan protein, dan kelebihan lemak. Puasa bisa pula mencegah terjadinya tumor pada stadium awal. Para ahli menemukan bahwa pertumbuhan sesuatu yang tidak normal di dalam tubuh, seperti tumor dan sejenisnya,  yang tidak mendapat dukungan penuh suplai makanan dalam tubuh lebih rentan terhadap autolisis. Pada orang berpuasa, pembentukan protein sel menjadi lebih efisien dan kesalahan coding lebih jarang terjadi karena adanya kontrol genetik DNA/RNA yang berperan dalam proses ini.
  • Menghasilkan sel, organ, dan jaringan yang lebih sehat
Efisiensi dalam pembentukan protein pada orang berpuasa menghasilkan sel, organ, dan jaringan yang lebih sehat. Itulah sebabnya hewan berhenti makan ketika mereka terluka dan manusia sering kehilangan rasa lapar ketika sakit. Pada saat seseorang mengalami sakit, secara sada, ia hendak mengalihkan seluruh energinya dari sistem pencernaan dan memusatkannya ke sistem kekebalan.
  • Mencegah Gout Arthritis (radang sendi)
Umumnya, radang sendi terjadi akibat kelebihan asam urat yang disebabkan terlalu sering mengonsumsi daging. Tubuh tidak mampu mengurai seluruh jenis protein dalam daging. Oleh karena itu, tubuh akan kelebihan purine yang menumpuk, terutama pada sendi-sendi besar, khususnya persendian jari-jari kaki. Terkadang, kadar asam  urat yang tinggi dalam darah akan masuk dan mengendap di dalam ginjal. Akhirnya, mengkristal dan menjadi batu ginjal maupun batu di saluran kencing. 
  • Menurunkan tekanan darah
Penderita tekanan darah tinggi ringan sampai sedang, terutama yang disertai kelebihan berat badan, dianjurkan untuk berpuasa karena puasa dapat menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, bagi penderita hipertensi berat atau sakit jantung diharapkan tidak berpuasa sama sekali. 
  • Rejuvenasi
Puasa bermanfaat sebagai rejuvenasi, yaitu peremajaan kulit dan organ tubuh serta perpanjangan harapan hidup. Metabolisme lebih rendah, produksi protein lebih efisien, meningkatnya sistem kekebalan, dan perbaikan produksi hormon berkontribusi terhadap kesehatan secara umum. Keseimbangan hormon dapat mencegah penuaan dan membuat orang awett muda. Puasa memberikan kesempatan kepada kelenjar pankreas untuk beristirahat sehingga terjadilah revitalisasi. Pankreas mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak. Jika konsumsi makanan berlebihan, pankreas akan bekerja keras sehingga mengalami tekanan dan melemah.

Berdasarkan penelitian Dr. Ronald Klatz, President Academy of Anti-Aging Medicine, puasa juga dapat meningkatkan kadar Human Growth Hormone (HGH), yaitu hormon yang bermanfaat untuk membuat seseorang awet muda. 


Begitu banyaknya manfaat puasa hingga Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah tameng," (HR. Bukhari). Maksudnya, puasa dapat menjadi tameng dari penyalahgunaan nafsu, penyakit yang disebabkan radikal bebas, penyakit yang disebabkan tidak terjaganya perut secara baik, dan gangguan kesehatan yang diakibatkan tekanan-tekanan mental yang mengganggu keseimbangan hormon secara umum.

Manfaat puasa bagi kesehatan jiwa juga sangat menonjol. Dengan puasa, kemampuan mengendalikan nafsu primitif akan meningkat, bahkan terhadap hal-hal yang dihalalkan oleh Allah SWT. Sekalipun, misalnya makan-minum dan hubungan seks antara pasangan suami-istri. Puasa juga bermanfaat bagi penyembuhan penyakit hati karena mampu menghidupkan hati dan menundukkan kecintaan berlebihan terhadap dunia.