Rabu, 30 Januari 2019

Bahaya Dehidrasi

Secara umum, air memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, antara lain untuk memperlancar pencernaan, membuang zat sisa dan toksin, membasahi mata dan sendi, serta menjaga kesehatan kulit. Jika tubuh Anda kekurangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi berat, organ-organ tubuh Anda tidak akan berfungsi dengan baik.

Dalam keadaan normal, volume cairan yang hilang dari tubuh setiap hari antara 1.000-4.500 ml. Bisa keluar melalui keringat, saat berkemih, BAB, dan kehilangan cairan yang tidak terasa, misalnya sewaktu tidur. Jika cairan yang hilang lebih banyak dari cairan yang masuk, maka tubuh mengalami dehidrasi.

Selain karena jarang minum, dehidrasi berat bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain karena penyakit diare, diabetes, mengonsumsi banyak alkohol, mengeluarkan banyak keringat karena demam, olahraga, atau bekerja dalam cuaca yang panas.


Dehidrasi berat umumnya ditandai rasa sangat haus. Meski demikian, rasa haus tidak selalu dapat menjadi patokan. Misalnya, lanjut usia (lansia) biasanya tidak merasa haus meski tubuhnya sudah mengalami dehidrasi. Untuk itu penting untuk memerhatikan  gejala-gejala dehidrasi berat lain, seperti:
  • Merasa pusing dan kebingungan.
  • Merasa lemas, lelah, dan ingin pingsan.
  • Frekuensi berkemih yang sangat jarang dan urine berwarna gelap.
Dehidrasi pada bayi dan anak, kemungkinan memiliki gejala yang berbeda. Perhatikan gejala dehidrasi, seperti mulut dan lidah kering, menangis tanpa air mata, popok bayi tidak basah oleh urine lebih dari tiga jam, lesu atau rewel. Selain itu, di bagian mata dan pipi, serta ubun-ubun anak yang mengalami dehidrasi, dapat nampak cekung.

Komplikasi akibat dehidrasi

Air sendiri merupakan komponen penyusun tubuh yang esensial. Sekitar 60 persen tubuh tersusun oleh air. Selain itu, kurang lebih 75 persen dari otot dan 85 persen dari otak manusia terdiri dari air. Tidak heran apabila kekurangan cairan sangat mempengaruhi kerja tubuh.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang akan terjadi pada sistem organ saat Anda mengalami dehidrasi:

1. Ginjal dan saluran kemih

Walaupun hasil penelitian masih bervariasi, kebanyakan ahli sepakat kekurangan cairan meningkatkan resiko infeksi saluran kemih (ISK), terutama ISK berulang, dan konsumsi cukup cairan memberikan efek positif terhadap ISK.
Selain itu, berbagai studi juga menyimpulkan dehidrasi berkaitan dengan munculnya penyakit batu ginjal dan gagal ginjal kronis.

2. Pencernaan

Kekurangan cairan berkaitan dengan konstipasi atau sembelit. Oleh karena itu, selalu disarankan agar Anda banyak minum dan mengonsumsi makanan sumber serat untuk menghindari konstipasi.
Kecukupan cairan tubuh juga diperkirakan dapat melindungi Anda dari risiko batu empedu lewat mendukung pengosongan kantung empedu. Konsumsi banyak cairan juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, terutama pada bagian distal, yakni ujung usus.

3. Peredaran darah

Dehidrasi dikaitan dengan peningkatan kekentalan plasma darah. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko munculnya deep vein thrombosis (DVT) dan emboli pulmoner, penyakit jantung koroner, serta hipotensi orthostatik (penurunan tekanan darah dengan perubahan posisi dari duduk atau tidur ke berdiri).

4. Saraf

Dilaporkan bahwa kekurangan cairan dapat menimbulkan delirium atau kehilangan fokus hingga penurunan kesadaran. Peningkatkan konsumsi cairan juga dikaitkan dengan pengurangan intensitas pada migrain.

5. Metabolik

Konsumsi cairan dapat bersifat protektif terhadap keadaan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang sering kali dihubungkan dengan penyakit diabetes. Selain itu, dehidrasi dikaitan dengan hasil klinis yang buruk pada pasien diabetik ketoasidosis.
Beberapa studi, walaupun hasilnya masih inkonsisten, mengaitkan konsumsi cukup cairan dengan proses menurunkan berat badan, sehingga terbukti minum banyak air juga dapat membantu mencegah obesitas.
Dehidrasi ditemukan berdampak pada saluran pernapasan, sehingga pada pasien asma biasanya disarankan untuk menghirup udara lembab.

6. Kandungan

Selama kehamilan, dehidrasi dapat menyebabkan kurangnya cairan ketuban, sehingga menyebabkan oligohidramnion atau penurunan jumlah air ketuban. Kecukupan cairan juga sangat disarankan bagi ibu menyusui agar proses menyusui berjalan lancar.
Agar lebih waspada dan terhindar dari berbagai komplikasi akibat dehidrasi kronis, penting bagi anda untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi. Secara sederhana, rasa haus, air seni berbau dan berwarna gelap, kulit kering, dan rasa pusing dapat menjadi pertanda anda mengalami dehidrasi.
Meski demikian, tanpa kemunculan tanda-tanda dehidrasi tersebut, ada baiknya Anda membiasakan diri minum air yang cukup. Sebab, memenuhi kebutuhan cairan harian adalah salah satu cara termudah untuk menjaga kesehatan.

Dari berbagai sumber.

Minggu, 27 Januari 2019

Obat Alami Untuk Pilek dan Flu

Selain membutuhkan istirahat yang cukup dan asupan air putih hangat yang lebih banyak, beberapa jenis obat alami yang mudah ditemukan di sekitar kita juga akan sangat membantu untuk meredakan gejala pilek dan flu.


1. Jahe

Jahe membuat otot saluran pernapasan agar lebih rileks dan merangsang sistem kekebalan tubuh lebih aktif. Maka itu, tidak heran kalau jahe sering dijadikan obat pilek alami. Selain itu, jahe juga menangkal rasa mual dan menghangatkan tubuh yang sedang tidak enak badan.
Anda bisa minum air jahe atau mencampurnya dengan teh supaya lebih enak saat dinikmati. Caranya cukup mudah, rebus jahe selama 20 menit, kemudian ambil air rebusan jahe untuk membuat teh hangat.

2. Madu

Madu memiliki berbagai sifat antimikroba (bakteri ataupun virus). Dengan sifatnya ini, madu secara alamiah dapat membantu tubuh melawan kuman penyakit yang membuat Anda pilek.
Bukan hanya membantu mengatasi pilek, madu ternyata juga bisa meredakan gejala batuk yang sering dialami ketika terserang pilek.
Anda bisa melarutkan madu dalam air hangat dalam gelas untuk diminum setiap pagi dan malam. Segelas larutan madu ini sekaligus juga mencegah Anda dehidrasi. Akan tetapi madu sebaiknya tidak diberikan pada anak yang usianya kurang dari 1 tahun.

3. Sup ayam dengan bawang putih

Bawang putih memiliki bahan kimia alami di dalamnya yang dapat melawan virus dan meningkatkan sel-sel sistem kekebalan tubuh. Salah satu cara mengolah bawang putih yang paling mudah adalah dengan mencampurnya di dalam sup ayam.
Ayam dan bawang putih bisa jadi paduan yang sangat tepat untuk menyembuhkan pilek. Sebab, terdapat juga zat yang disebut carnosine yang ditemukan dalam sup ayam dan dada ayam. Zat ini yang diduga membantu mengurangi gejala-gejala yang muncul saat pilek.
Selain itu, kehangatan sup ayam juga membantu melegakan hidung yang sedang tersumbat. Dilansir dalam laman Healthline, semangkuk sup ayam isi sayuran dengan bawang putih dapat membantu memperlambat pergerakan neutrofil (sejenis sel darah putih) yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi.
Hal ini membuat sel darah putih tersebut menumpuk pada suatu bagian tubuh, sehingga memudahkan tubuh ketika melawan kuman penyakit, salah satunya virus penyebab pilek.

4. Vitamin C

Vitamin C memiliki banyak manfaat dalam tubuh, termasuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Maka itu, asupan vitamin C yang cukup di dalam tubuh dapat membantu mengurangi infeksi saluran pernapasan yang terjadi ketika Anda pilek.
Vitamin C mudah sekali ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Contohnya, dalam jeruk, lemon, belimbing, tomat, jambu, paprika, kiwi, brokoli, pepaya, stroberi.

Beberapa jenis obat herbal siap minum yang beredar di pasaran juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu meredakan gejala pilek dan flu, diantaranya :




Silakan klik nama obat herbal di atas untuk mengetahui keterangan lengkapnya. 





Kamis, 24 Januari 2019

Waspadai Penyakit Akibat Banjir

Banjir yang melanda wilayah indonesia sering kali menimbulkan berbagai persoalan. Setiap bencana banjir terjadi akan menimbulkan permasalahan seperti, kelumpuhan ekonomi, kerusakan lingkungan dan juga menimbulkan berbagai penyakit. Pasca terjadinya banjir kita perlu mewaspadai terjadinya penyebaran penyakit menular. Setelah banjir sangat rentan seklai penyebaran penyakit, penyakit bisa menyebar dari makanan dan minuman, melalui nyamuk atau tikus.
Bencana banjir sangat berpotensi menyebarkan penyakit menular Water-borne disease (penyakit yang terbawa air) seperti, Diare, demam tipus, kolera, disentri, leptospirosis, dan hepatitis A. selain itu juga penyakit Demam Berdarah bisa terjadi setelah terjadinya banjir. Faktor utama untuk wabah yang berhubungan dengan banjir adalah kontaminasi fasilitas air minum, namun wabah dapat diminimalkan jika risiko diantisipasi dengan baik dengan penyediaan air bersih sebagai prioritas.

1. Diare
Penyakit pertama yang paling umum datang bersama dengan banjir adalah penyakit diare. Banjir akan menyebabkan sumber air minum atau air bersih layaknya sumur-sumur ikut tercemar dengan berbagai sampah yang biasanya ikut terbawa bersama banjir. Andaipun warga sudah banyak mengungsi ke tempat lain yang tidak dilanda banjir, hampir semua tempat pengungsian tidak higienis. Selain persediaan air bersih yang sangat terbatas, tempat MCK yang seadanya juga membuat resiko terkena penyakit diare pun cukup tinggi.



2. Leptospirosis
Penyakit berikutnya yang kerap muncul bersama dengan banjir adalah penyakit leptospirosis. Penyakit ini biasanya menular melalui kotoran, urine atau darah binatang yang terinfeksi, utamanya anjing, hewan pengerat seperti tikus dan kelompok hewan ternak seperti sapi. Jika virus ini bercampur dengan air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada organ hati, ginjal, paru, jantung dan otak yaitu virus masuk dengan mudah melalui selaput lendir hidung, mata, dan pada permukaan kulit yang sedang luka dan lecet-lecet.
Selain itu, tempat pengungsian banjir juga kerap kali kurang benar-benar terjaga kebersihannya sehingga kotoran atau air kencing tikus bisa dengan mudah ditemui. Penyakit leptospirosis biasanya akan mudah dikenali dengan gejala panas tubuh yang meningkat tiba-tiba yang disertai dengan tubuh menggigil dan sakit kepala.
Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan/binatang. Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya. Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.

3. Demam berdarah
Pada saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yaitu nyamuk penular penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan pada saat musim hujan banyak sampah misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu. Genangan air  itulah akhirnya menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk tersebut. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat.

4. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Ketika banjir sedang melanda dan setelah banjir reda bisa dipastikan persediaan air bersih sangatlah minim . Perembasan air kotor yang mengandung bakteri, virus, kuman dan mikroba telah  mencemari sumur sumur, pipa aliran air bersih dan beberapa kran air yang dapat membuat air menjadi terinfeksi berbagai macam bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA. Penyakit ISPA dapat dikenali lewat gejala awal berupa nafas sesak, kesulitan bernafas, nyeri pada dada, sakit kepala. pegal pegal diseluruh tubuh,  mengalami batuk batuk dan demam tinggi.

5. Penyakit lainnya
Penyakit kulit menjadi yang paling umum ditemui dari bencana banjir. Kulit akan mudah mendapatkan infeksi, alergi, atau bahkan gatal-gatal, khususnya pada kulit kaki yang sering terendam air banjir yang sudah kotor dan penuh dengan wabah penyakit. Tempat pengungsian yang diisi oleh orang yang banyak juga akan mempercepat penularan penyakit kulit ini. Selain penyakit kulit. Beberapa penyakit layaknya pilek, batuk, demam, atau bahkah radang tenggorokan juga akan mudah ditemui di kala banjir melanda sehingga kita pun harus pandai-pandai menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit-penyakit tersebut.

Dari berbagai sumber


x

Senin, 21 Januari 2019

Pilek dan Flu, Apa Perbedaannya?



Musim hujan sudah tiba. Jaga kesehatan dengan baik, karena pada musim penghujan banyak orang mudah terkena pilek atau flu. Kebanyakan orang menganggap bahwa pilek dan flu itu sama. tapi tahukah Anda, bahwa ternyata pilek dan flu itu dua penyakit yang berbeda. Keduanya memang memiliki gejala yang hampir sama. Sama-sama menyerang saluran pernafasan. Mari kita bahas apa perbedaan antara pilek dan flu atau influenza ini, terutama dalam gejalanya.

PERBEDAAN PILEK DAN FLU

Pilek


Pilek adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh virus. Dari 100 jenis virus penyebab pilek yang berbeda. Umumnya, pilek disebabkan oleh rhinoviruses, adenovirus dan coronaviruses, yang bisa mendatangkan malapetaka pada sinus Anda.

Setiap orang bisa terkena pilek setiap saat, minimal dua sampai tiga kali dalam setahun. Namun, pilek paling sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan. Hal ini disebabkan karena kebanyakan virus pilek mudah berkembang dalam suhu rendah (dingin) dan udara yang kering.

Pilek ditularkan melalui tetesan air dari batuk atau bersin yang dikeluarkan oleh penderita. Tetesan ini kemudian menempel di berbagai permukaan barang-barang di sekitar seperti meja, baju, gagang pintu, dan benda lainnya. Saat seseorang menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata, maka virusnya akan berpindah masuk ke dalam tubuh.

Penularan ini paling cepat terjadi dalam dua sampai empat hari pertama setelah Anda terkena virus pilek. Karena itu, Anda dianjurkan untuk beristirahat di rumah agar tidak menularkannya pada orang lain.

Flu

Influenza atau flu dapat disebabkan oleh tiga jenis virus flu, yaitu influenza A, influenza B, dan inluenza C. Berbeda dengan pilek yang dapat terjadi sepanjang tahun, untuk kasus flu biasanya lebih musiman dan banyak disebabkan oleh influenza tipe A dan B.

Cara penularan flu sama dengan pilek, yaitu dengan terhirupnya butiran air yang mengandung virus flu ke dalam tubuh. Berbeda dengan pilek biasa, flu dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti pneumonia. Hal ini sangat rentan terjadi pada anak muda, orang tua, wanita hamil, dan orang dengan sistem imun yang lemah seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes.

PERBEDAAN GEJALA PILEK DAN FLU

Gejala pilek



Gejala pilek cenderung lebih ringan daripada flu, di antaranya adalah:
  • Sakit tenggorokan, yang biasanya hilang dalam satu atau dua hari.
  • Hidung tersumbat atau hidung berair.
  • Bersin.
  • Batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning.
  • Sakit kepala (kadang-kadang).
  • Badan lemas.
Lendir atau ingus yang keluar saat pilek biasanya berwarna bening selama beberapa hari pertama. Namun, tekstur ingus akan kian menebal dan menjadi lebih gelap, menandakan bahwa ada upaya perlawanan infeksi virus di dalam tubuh Anda. Meski demikian, pilek biasanya cepat membaik dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari.



Gejala Flu


Sementara itu, gejala flu datang lebih cepat dan lebih parah dari gejala pilek. Beberapa gejala flu tersebut di antaranya. 


  • Demam tinggi selama 3-5 hari, meski tidak semuanya merasakan demam.
  • Sering sakit kepala berat.
  • Batuk kering.
  • Sesekali sakit tenggorokan.
  • Badan gemetar dan menggigil.
  • Nyeri otot sekujur tubuh.
  • Kelelahan parah hingga 2 sampai 3 minggu.
  • Mual dan muntah, paling sering terjadi pada anak-anak.

PENCEGAHAN


Cara terbaik untuk mencegah pilek adalah dengan menghindari paparan, termasuk orang yang sedang sakit dan tidak saling pinjam barang-barang pribadi secara bersamaan, misalnya sikat gigi atau handuk. Di mana pun Anda berada, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer untuk menghindari kemungkinan penularan virus dari berbagai benda yang Anda pegang.

Jika Anda sudah mulai merasakan gejalanya, Anda bisa meminum tablet zinc atau vitamin C secara teratur. Minum lebih banyak air hangat dan lebih banyak istirahat. Lalu mengkonsumsi makanan yang bisa membantu menekan gejala pilek atau flu. Hal ini akan kita bahas dalam postingan selanjutnya.

Sumber :