Rabu, 14 Oktober 2015

Pemeriksaan, Pengobatan dan perawatan TIFUS



            Tifus pada dasarnya adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran cerna dan gangguan kesadaran. Peradangan pada usus halus dapat mengenai salah satu atau seluruh saluran lambung (Madinah) dan usus (Ma’iya) – (gastrointestinal). Kelainan ini terutama mengenai lapisan selaput lender usus halus.
Pemeriksaan
            Adapun gejala yang namun terjadi adalah:
1.      Demam tinggi lebih dari 39 derajat Celsius dan meningkat secara perlahan sampai 40 derajat Celsius ditandai dengan wajah dan warna kulit memerah serta detak jantung (tensi) lebih cepat.
2.      Tubuh menggigil
3.      Ketika tubuh semakin lemah biasanya denyut jantung juga melemah (bradycardia), dengan tanda-tanda lemah atau hilang kesadaran hingga pingsan. Kadang untuk mengetahui denyut nadi ditekan agak dalam dan kecepatan nadi penderita kurang dari 65 denyut per menit.
4.      Badan lemah, sakit kepala, pegel linu, kehilangan nafsu makan, sembelit, sakit perut, pada kasus tertentu muncul penyebaran flek merah muda (pendarahan).
      Gejala-gejala di atas seringkali mengecoh pandangan sehingga orang yang menderita tifus disangka terkena demam berdarah. Oleh karena itu perlu pemeriksaan/diagnosa dengan seksama agar bisa menempatkan terapi yang tepat.
      Apabila dihubungkan antara berbagai gejala dengan perjalanan penyakit dan pendapat dari kalangan kedokteran, bisa disimpulkan bahwa asal mula terjadinya demam tifoid (tifus/paratifus) adalah ketika kuman jenis Salmonella typhi lolos dari pemusnahan oleh asam lambung dan berhasil masuk ke dalam usus halus sehingga mencapai jaringan limpa plaque peyeri di usus lafayifi (ileum) sehingga menjadikan jaringan tersebut membengkak. Selain itu dapat pula terjadi komplikasi perdarahan dan perlubangnya lapisan selaput lender usus.
      Kuman salmonella yang bersemanyam di jaringan limfa kemudian menyebabkan pembengkakan karena bertumpuknya cairan limfa disertai perembesan sel darah putih yang terdiri dari unsur neutrofil. Kemudian kuman salmonella meneruskan invasinya ke aliran kelenjar getah bening (limpa mesenterial) yang juga menjadikan kelenjar tersebut membengkak, dari sini kemudian kuman masuk ke aliran darah melalui kelenjar getah bening di dada dan inilah yang menyebabkan perdarahan dengan tanda bintik merah di daerah dada.
      Sementara kuman salmonella typhi lainnya  mencapai hati (infeksi sekunder) melalui peredaran darah dari usus yang menuju pembuluh vena menuju hati (vena porta hepatica), oleh karena itu apabila dapat lolos dari hati dan limpa, kuman ini dapat melenggang terbawa oleh aliran darah ke serambi kanan jantung.
      Kuman yang  bersarang di plague peyeri (jaringan kelenjar getah bening), limpa, hati dan bagian-bagian dari system kelenjar getah bening menyebabkan hati dan limfa membesar sehingga menekan organ sekitar. Kuman juga melalui aliran darah menyebar keseluruh tubuh kemudian mengeluarkan racun (endotoksin)
      Sementara itu demam tifoid terjadi karena ketika bakteri mati akibat dinding sel kuman pecah maka akan dilepaskan zat endotoksin (racun) sehingga akan merangsang produksi dan pelepasan zat pirogen oleh sel darah putih pada jaringan yang meradang. Pirogen dari dalam tubuh adalah bentuk reaksi kekebalan dalam melawan kuman penyakit yang masuk ke tubuh dan di satu sisi akan meningkatkan suhu tubuh yang dinamakan demam.
      Kuman salmonella typhi yang menyerang usus halus menyebabkan kematian jaringan pada usus tersebut. Jika jaringan mati dan aliran darah ke usus menurun maka menyebabkan penurunan produksi lender sehingga terjadi penurunan suplai oksigen di lapisan lender yang menyebabkan cedera atau matinya sel penghasil lender dan akhirnya menyebabkan borok/luka pada jaringan plaque piyeri.
                  Akibat lanjutan dari luka adalah meningkatnya produk-produk cairan termasuk lender lalu memicu terjadinya diare.
      Pada penyakit ringan tifus tidak menunjukkan gejala yang nyata . Pada minggu pertama penyakit, keluhan dan gejala serupa dengan infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, tidak nafsu makan, mual-mual, muntah, susah buang air besar yang disebabkan oleh tersumbatnya usus yang disertai perut terasa penuh dan penumpukkan gas (kembung) atau bahkan malah diare, perasaan tidak enak di perut, batuk kering dan mimisan.
      Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, denyut nadi lemah, bagian tengah lidah kotor, sementara tepid an ujung lidah merah serta gemetar, sementara komplikasi dapat menyebabkan pembengkakan hati dan limpa.
Tanda-Tanda Tifus                                                                                                              
 Demam : Terjadi akibat luka (peradangan infeksi) terutama di usus, 
 Nyeri kepala : Akibat dari naiknya uap panas dari usus (demam)                                                                                                                                            Tidak nafsu makan : Adalah efek dari demam, dimana tubuh tengah konsentrasi berjuang melawan penyakit, atau juga melemahnya kerja empedu hitam yang dikeluarkan limpa (lihat anatomi system pencernaan oleh Imam Adz-Dzahabi).                  
 Mual dan muntah : Akibat dari penekanan organ oleh usus atau organ lain yang bengkak, seperti hati dan limpa.                                                                                        
Diare : Terjadi akibat peradangan dan menumpuknya lender di usus yang harus dikeluarkan. Perasaan tidak enak/sebah di perut akibat obstipasi (sembelit akibat penyumbatan di usus) dan terjebaknya gas di usus.                                                                                                                                                                        Denyut nadi melemah  (< 65 denyutan) terjadi akibat panas berlebih dan kurangnya kelembaban pada jantung juga melemasnya nafas sehingga menyebabkan panas (energy) jantung melemah. Kadang menyebabkan darah rendah karena nutrisi yang menghantar kelembaban berkurang akibat usus ikut lemah dan menyerap makanan.                                                                                                                                                                          Tidak bisa tidur menandakan kekeringan karena kekurangan unsure pelembab dari penyaluran nutrisi yang terhambat di usus juga dampak ikutan saat terjadinya demam.                               
Bagian tengah lidah kotor adalah tanda infeksi saluran cerna (limpa dan lambung).        
Tepi lidah merah menandakan hati dan kandung empedu terlalu panas (banyak mengeluarkan empedu kuning/bilirubin).                                                                                                              
Ujung lidah memerah menandakan jantung panas dan kering karena denyut meningkat tapi kelembaban nutrisi berkurang sehingga jantung menjadi kering dan pada akhirnya denyut nadi melemah (dalam).                                                                                        
Jika nadi melemah menunjukkan kondisi panas jantung menjadi padam dan lalu jantung menjadi dingin dan kering, inilah yang dapat menyebabkan kematian pada penderita tifus (komplikasi akibat kegagalan sirkulasi cabang akibat perdarahan) atau juga kematian akibat peradangan di pembuluh darah.                                                                                                                  
Bagian perut kanan bawah sakit ketika ditekan: Tanda peradangan usus bagian lafayifi (ileum) dan penyakit bersifat panas. Kadang penderita tifus juga mengalami perut bagian bawah terasa sakit bila ditekan dengan efek sulit buang air besar (sembelit).                                                                                                                                      Trombosis (pecahnya sel darah merah): menghasilkan rendahnya trombosit menyebabkan anemia dan bintik merah di kulit (seperti gejala demam berdarah). Akibat sel darah merah banyak pecah akhirnya produksi darah meningkat yang menyebabkan limpa membesar (bengkak).                    Sementara bila dikaitkan dengan hepatitis, adalah akibat lemahnya liver sehingga tubuh terlihat kuning dan mulut pahit akibat banjir cairan empedu kuning dan liver membesar.                                                                                                                       
Demam tifoid (tifus) disimpulkan juga sebagai demam berkelanjutan yang disebut demam lender, namun melihat dari perjalanannya dapat juga menyebabkan demam akhlat (demam keras/gabungan cairan humor).  

Sementara Ibnu Muflih berpendapat, wewangian mempuyai efek positif dalam menjaga kesehatan, karena ia merupakan nutrisi (makanan) ruh. Sedangkan ruh adalah kendaraan bagi stamina sehingga stamina akan meningkat dengan wawangian (bau harum).                                                                                                                                                             
Jika sudah dapat mengkonsumsi makanan, utamakan yang lembut seperti talbinah yang diseduh dengan madu atau bubur nasi. Jika sudah tidak mengalami demam tetapi tubuh masih lemah bisa dengan talbinah atau bubur nasi bersama sup umbi bit agar stamina kembali terdongkrak.                                                                                                                                    
Selain itu dapat mengkonsumsi pisang campur madu agar cepat mendapatkan nutrisi, karena madu berfungsi melemaskan lambung dan menetralisir efek negative yang ditimbulan pisang. Sebaiknya jus pisang campur madu diberikan bersama minuman sakanjabin.                                                                                                                                                               
Sedangkan untuk meredakan insomnia dapat menggunakan basil (raihan) yang banyak di jual di swalayan. Bila tidak ada dapat diganti dengan daun kemangi. Ibnu Muflih Al Maqdisi berpendapat raihan menghilangkan debar-debar jantung yang menyebabkan insomnia (susah tidur).                                            

Masih menurut Al Maqdisi, bila diminum sebanyak setengah mitsqal (1mitsqal = 4,25 gram) biji raihan atau kemangi dapat menggobati penyakit qulang (sakit perut yang disebabkan karena infeksi usus dengan gejala nyeri yang sangat menyakitkan, disertai susah buang air besar (sembelit) dan susah buang angin.                                                                                                                                                                                                                          
Kondisi tifus yang menyebabkan sembelit dan terperangkapnya gas dapat diatasi dengan biji raihan atau biji kemangi.                                                                                                                                                                     
Sementara apabila terjadi diare, dapat diberikan alternative pengobatan berupa kulit delima, adas sowa dan biji raihan. Campurkan masing-masing 100 gram biji raihan (basil), kulit delima kering & saringn dengan benar, kemudian giling dan campurkan, ambil satu sendok makan 3 kali sehari diminum dengan skanjabin.                                                                                                                                                             Sementara untuk peradangan usus agar pulih kembali dapat diberikan ramuan kunyit campur madu atau juga sambiloto.                                                                                                                                                                
Apabila terjadi komplikasi, tentukan dulu jenis komplikasinya, jika disertai pembengkakan liver dan limpa berikan sakanjabin bersama tajin jelai dengan perbandingan satu banding setengah antara air jelai dan madu.
Perawatan & Pengaturan Makanan (Himyah)                                                                                                                                                  
Bagi penderita tifus untuk sementara jangan diberikan kurma, apalagi yang kering karena bisa menyebabkan dehidrasi, terutama pada orang demam menurut imam Adz-Dzahabi dapat juga menyebabkan sakit kepala. Hindari juga pemberian semangka, karena buah ini mengandung gas. Hindari sayuran yang banyak mengandung serat karena akan menambah luka pada usus.                                                                      

Selain itu ketika demam menurut imam Adz-Dzahabi jangan mengkonsumsi susu atau keju. Banyak makan yang manis-manis juga bisa menyebabkan demam. Wallahu A’lam Tb/berbagai sumber. 
Sumber Tabloid Bekam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan Komentar Anda dengan Daftar di Blog Kami