Janganlah
Berandai-andai karena Membuka Peluang bagi Setan
Jika penyakit yang menimpamu itu
disebabkan oleh suatu hal,misalnya tertabrak mobil,terbakar api,jatuh dari
ketinggian,atau di sebabkan karena pekerjaan yang engkau lakukan,maka janganlah
engkau membuka pintu pada dirimu bagi setan,lalu mengatakan,”Seandainya aku
melakukan ini,tentu akan begini;seandainya aku tidak melakukan ini,tentu tidak
akan begitu” atau perkataan lainnya yang bernada penolakan terhadap
takdir.Namun,hendaknya kamu menerima segala sesuatu yang telah terjadi,meyakini
bahwa setiap peristiwa yang terjadi memang sudah seharusnya terjadi dan bahwa
setiap perkara yang di kehendaki Allah,pasti terjadi sesuai dengan
kehendak-Nya,Rasulullah saw. Bersabda,yang artinya
Lakukanlah apa yang bermanfaat bagimu dengan sungguh-sungguh,minta
tolonglah kepada Allah,dan janganlah merasa tidak berdaya.Jika sesuatu
menimpamu,janganlah engkau mengatakan,’Seandainya aku melakukan ini,niscaya
begini begini dan begitu’,tetapi katakanlah,’Allah telah menentukannya dan apa
yang di kehendaki-Nya pasti terjadi’,karena kata seandainya memberikan celah
bagi perbuatan setan.(HR.Muslim)
Imam
As-Sa’dy –rahimahullah- berkata,”Jika
seorang hamba tertimpa suatu hal yang tidak disukai,maka janganlah menganggap
hal itu terjadi karena dia meninggalkan hal-hal yang dipandang bermanfaat jika
dilakukan.Namun, hendaklah dia merasa tentram dengan segala ketentuan dan
takdir-Nya agar keimanannya bertambah,hatinya tenang,dan dirinya merasa
nyaman.Perkataan ‘seandainya’ dalam situasi seperti ini akan memberikan celah
untuk masuknya tindakan setan,yaitu berkurangnya keimanan kepada
takdir,penolakan terhadap takdir,dan terbukanya pintu kegelisahan dan kesedihan
yang akan melemahkan hati.”
Rasulullah saw. Bersabda,
Jika Allah berkehendak untuk mengazab para
penghuni langit dan bumi,tentu Dia akan melakukannya,sedang Dia tidak dikatakan
zalim kepada mereka.Jika Allah menyayangi mereka,niscaya rahmat-Nya itu lebih
baik daripada amal mereka sendiri.Jika engkau mengeluarkan infaq emas sebesar
gunung Uhud di jalan Allah,Dia tidak akan menerimanya sebelum engkau beriman kepada
takdir,lalu engkau meyakini bahwa segala sesuatu yang menimpamu tidak mungkin
meleset dan segala sesuatu yang meleset tidak mungkin dikenakan padamu.Jika
engkau meninggal bukan dalam keadaan seperti ini,maka engkau akan masuk
neraka.”(HR.Abu
Dawud,Ibnu Majah dan Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukan Komentar Anda dengan Daftar di Blog Kami