Rabu, 26 Agustus 2015

Memilih Makanan Organik Untuk Bayi


Di era sekarang ini, tentu kita semua tahu bahwa lahan pertanian yang menyempit, membuat para petani mengolah lahannya sedemikian rupa agar tetap produktif. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan beberapa pupuk atau pestisida untuk merangsang kesuburan tanah dan meningkatkan hasil tanam. Tak terlepas pula pada tanaman bahan pangan seperti sayuran dan buah-buahan.


Saat bayi kita bertambah usia, tentu kebutuhan nutrisinya juga meningkat. Mereka tidak akan puas hanya dengan ASI atau susu formula. Mereka membutuhkan asupan gizi yang beragam yang berasal dari biji-bijian, ikan, daging, sayur-sayuran dan buah-buahan. Adalah sangat bijak jika sebagai orang tua, kita sangat memperhatikan asupan gizi yang diterima bayi kita. Dan tentu kita tahu, bahaya pestisida yang terkandung dalam sumber pangan hasil pertanian untuk bayi kita.
Sistem pencernaan bayi masih belum sempurna, sehingga jika mereka mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung pestisida di dalamnya akan sangat berbahaya bagi bayi.
Beberapa jenis buah dan sayuran yang mungkin memiliki tingkat pestisida tertinggi ditemukan pada apel, paprika, ceri, anggur impor, seledri, kentang, bayam dan strobery.
Sedangkan buah dan sayur yang memiliki tingkat pestisida terendah ditemukan pada alpukat, brokoli, kembang kol, pisang, asparagus, jagung manis, kiwi, mangga, pepaya, dan kacang polong manis.
Saat ini sudah mulai banyak produsen makanan atau bahan makanan yang memproduksi bahan makanan dengan sayuran atau buah-buahan organik. Tentu makanan organik harganya lebih mahal dari makanan konvensional tetapi mereka memiliki tingkat residu pestisida lebih rendah, sehingga aman untuk bayi kita. Salah satu contoh bahan makanan organik adalah tepung beras organik yang mulai banyak dijual di pasaran. Tentu bahan makanan ini sangat membantu bagi kita yang ingin memberikan makanan sehat dan aman untuk bayi kita. Biasanya tepung beras organik masih harus dimasak sendiri dan dapat dicampurkan dengan bahan-bahan lain yang kita inginkan. Sementara sayuran dan buah-buahan organik bisa kita temukan di supermarket ataupun pasar dengan kemasan khusus yang berlabel organik. (by Lovelove)
diambil dari www.vitabumin.org

Makanan Pendamping ASI : Bubur Bayi Tahun Pertama


Bubur Bayi Tahun Pertama. Bayi sangat memerlukan perhatian ekstra sebab ia belum mampu melakukan banyak hal sendiri. Sebelum bayi lahir, kita sebagai orang tua pasti sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, mulai dari pakaian, selimut, susu tambahan dan keperluan bayi lainnya. Selain itu juga lingkungan, kesehatan serta tumbuh kembang bayi harus menjadi focus utama orang tua.

vitabuminMengenal Bubur Bayi Tahun Pertama
Pada saat bayi berumur 6 bulan, biasanya ia telah siap untuk mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Bubur bayi adalah MPASI yang tepat mengingat system pencernaan bayi baru mulai berlatih untuk memproses makanan padat pertamanya. Nutrisi yang terkandung dalam makanan sangat mempengaruhi pertumbuhan serta daya tahan tubuh bayi. Oleh karena itu makanan yang diberikan pada bayi harus dibuat dari bahan-bahan yang sehat, segar, kaya nutrisi serta diolah dengan benar dan higinenis sehingga tubuh bayi mendapat segala nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Di tahun tahun-pertama, sistem pencernaan bayi belum sempurna oleh karena itu ia hanya bias mencerna ASI. Setelah enam bulan, ia siap mendapat makanan padat pertamanya, dan biasanya di tahap ini ibu bias mulai memperkenalkannya pada bubur bayi. Haluskan nasi, kentang dan sumber karbohidrat lainnya bersama dengan sayuran (wortel, brokoli, tomat) dan protein (hati ayam, keju, dll). Gunakan blender dan saring hasilnya untuk memastikan tidak ada potongan makanan yang terlalu besar yang termakan oleh bayi. Hal tersebut dapat membuat bayi tersedak dan tidak dapat bernafas.
Sebagai selingan, anda bias menambahkan bubur biskuit yang dicairkan dengan ASI atau susu formula ditambah dengan jus buah buahan yang segar tanpa tambahan gula.
Setelah Bubur Bayi Tahun Pertama
Di saat gigi-gigi pertama bayi mulai tumbuh (biasanya di sekitar umur 9 bulan), ibu bisa mulai memberikan makanan yang sedikit lebih padat dibandingkan bubur. Ibu bisa memberikan nasi tim lengkap nutrisi, buah buahan seperti pisang, papaya yang diberikan utuh berupa potongan kecil-kecil dan tidak dilumatkan lagi. Apapun jenis makanan yang diberikan, pastikan memenuhi empat sehat, yaitu karbohidrat, protein, vitamin dan mineral – ditambah dengan ASI, yang jika memungkinkan, diberikan secara eksklusif selama dua tahun pertama.
Selain memenuhi kebutuhan gizinya, pastikan bayi merasakan berbagai jenis tekstur makanan karena hal tersebut dapat memperkaya pengetahuannya akan makanan, melatih pertumbuhan gigi serta meningkatkan kemampuan indera pengecapnya. Meskipun demikian jangan paksa bila bayi tak suka, bagaimanapun biarkan ia bersenang-senang menikmati bubur bayi tahun pertama. (by drshanti) 
diambil dari www.vitabumin.org

Senin, 03 Agustus 2015

Mengetahui Penyakit HNP/Saraf Kejepit



Penyakit HNP/Saraf Kejepit

Hernia Nucleus Pulposus (HNP) adalah suatu penyakit, dimana bantalan lunak diantara ruas-ruas tulang belakang (soft gel disc atau Nucleus Pulposus) mengalami tekanan dan pecah, sehingga terjadi penyempitan dan terjepitnya urat-urat saraf yang melalui tulang belakang kita.
Saraf terjepit lain nya di sebabkan oleh  keluarnya nucleus pulposus  dari discus melalui robekan annulus fibrosus keluar menekan medullas pinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan saraf spinalis sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
HNP terjadi pada seluruh ruas tulang belakang mulai dari tulang leher sampai tulang ekor (cervical, thorakal, lumbal atau sacrum). Daerah sakitnya tergantung di mana terjadi penjepitan, semisal di leher maka akan terjadi migrain atau sakit sampai ke bahu. Bisa juga terjadi penjepitan di tulang ekor, maka akan terasa sakit seperti otot ketarik pada bagian paha atau betis, kesemutan, bahkan sampai pada kelumpuhan.
Tulang punggung merupakan sederetan ruang  tulang  yang di hubungkan oleh suatu bantalan berfungsi sebagai peredam getaran  dan memungkinkan tulang belakang dapat bergerak lentur. Bantalan tulang belakang (disc) berisi inti yang di sebut dengan nucleus pulposus  dan pembungkusnya di sebut dengan annulus fibrosus. Karena suatu sebab nucleus pulposus  keluar merobek annulus fibrosus dan menekan syaraf menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas tulang yang dihubungkan menjadi satu kesatuan melalui persendian, mulai dari daerah leher sampai tulang ekor. Ruas tulang yang di atas dihubungkan dengan ruas di bawahnya oleh sebuah bantalan yang disebut diskus intervertebralis (persendian pada tulang belakang). Gambar bisa dilihat di bawah ini..
Di dalam bantalan ruas tulang belakang tersebut, terdapat suatu bahan pengisi seperti jeli kenyal yang disebut nukleus pulposus. Bantalan tersebut berfungsi seperti “shock breaker” (peredam getaran) dan memungkinkan tulang belakang dapat bergerak lentur. jika nukleus pulposus tersebut keluar dari dalam bantalan melalui dinding bantalan yang lemah, maka nukleus pulposus masuk ke dalam rongga ruas tulang belakang; keadaan inilah yang disebut Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau bahasa gaulnya sih “urat terjepit”. Tergantung besar kecilnya, HNP dapat menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang dan saraf tepi.
Diskus Intervertebrale atau bantalan tulang belakang merupakan struktur yang kuat dan tidak menimbulkan rasa nyeri jika pembungkusnya (annulus) intak atau utuh. Robeknya pembungkus discus menyebabkan keluarnya inti dari bantalan tulang yang masuk kedalam rongga tulang belakang. Hal tersebut dapat menekan pembuluh darah balik, kantung syaraf itu sendiri. Iritasi akibat penekanan dari bantalan tulang tersebut dapat menyebabkan rasa nyeri sampai kelumpuhan dari syaraf yang tertekan. Prolapsnya discus disebabkan adanya gaya fleksi-ekstensi serta rotasi pada struktur tulang disekitar leher maupun pinggang yang berlebihan atau kronis.
Prolaps nya discus paling sering kearah tepi rongga tulang belakang tapi juga dapat ke bagian sentral atau tengah yang mana masing2 kelainan tersebut menimbulkan gejala yang berbeda. Hal diatas sering juga mengakibatkan terlepasnya bantalan itu ketas atau kebawah rongga. Dengan demikian menyebabkan instabilitas struktur tulang di level tersebut juga facet joint dapat mengalami degenerasi yang berakibat makin tertekannya saraf daerah tersebut.
Penyebab HNP ini berbagai macam. Faktor risikonya antara lain adalah merokok, batuk yang terlalu lama, cara duduk yang salah, menyetir yang terlalu sering, cara mengangkat barang yang salah, dll. Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan cakram untuk menjalankan fungsinya juga menurun. Faktor-faktor diatas dapat menyebabkan terjadinya herniasi, yaitu keluarnya suatu organ melalui suatu celah dalam tubuh.
Pria dan wanita memiliki resiko yang sama dalam mengalami HNP  dan rata-rata penderita HNP berusia antara usia 30 sampai 50 tahun. Biasanya bagian tulang belakang yang paling sering terkena HNP adalah pinggang (lumbal). Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan HNP terjadi di tulang belakang leher atau dada.
Penyebab HNP sendiri bermacam-macam, mulai dari gerakan yang salah sehingga tulang punggung mengalami penyempitan kebawah, ada juga yang karena sering membawa beban berat pada masa pertumbuhan sehingga pada saat dewasa tulang punggungnya mennyempit dan menjepit saraf, dan juga kebiasaan sikap tubuh yang salah selama bertahun-tahun sehingga terjadi pennyempitan pada tulang punggung dan penjepitan pada saraf.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan HNP yaitu berat badan berlebih, gaya hidup, postur tubuh yang tidak diposisikan secara benar, perubahan degenerative, cedera/trauma benturan, merokok, batuk yang lama dan terus menerus, tekanan pada tulang belakang, sering menyetir dalam waktu yang lama, usia lanjut, kelainan pada tulang belakang
Gejala Penderita HNP bisa ditandai dengan nyeri yang bersifat menusuk tajam seperti ‘yeri gigi’pada bagian bawah pinggang yang menjalar ke lipatan bokong, namun pada keadaan yang lebih berat, penderita HNP dapat mengalami kelumpuhan. Gejala lain yang dapat timbul adalah impotensi yang terjadi pada penderita laki-laki. Hal ini terjadi apabila saraf yang terjepit diantara L 1-5 ataupun gangguan pada S1-5.
Bahkan yang lebih parah lagi bisa menimbulkan kemandulan apabila terjadi sarat terjepit pada torakal (T – 12). Karena itulah perlu sekiranya segera melakukan pemeriksaan yang serius apabila kita memiliki keluhan sepanjang tulang belakang.
Gejala dan pertanda HNP bergantung pada ruas tulang belakang yang terkena dan berat ringannya penekanan/jepitan yang terjadi. HNP pada ruas leher akan menyebabkan rasa nyeri atau pegel pada leher atau bahu yang menyebar ke lengan. Rasa nyeri pada HNP dapat bertambah saat batuk atau mengejan. Gajala lain meliputi rasa kesemutan atau baal/kebas yang menyebar ke lengan.. Pada HNP yang berat akan ditandai oleh kelumpuhan anggota gerak. Pada tahap awal kelemahan dalam menggenggam, selanjutnya kesulitan mengangkat lengan seperti gerakan menyisir rambut atau mengancing baju. Pada keadaan yang lebih berat kelumpuhan akan diikuti lengan sisi lain dan kedua tungkai. Gejala lain yang dapat timbul adalah impotensi.
HNP pada ruas pinggang akan menimbulkan rasa nyeri pada pinggang yang menyebar ke tungkai. Umumnya ke daerah betis. Dalam bahasa awam rasa nyeri seperti nyetrum. Seperti halnya HNP leher, nyeri pada HNP pinggang juga akan lebih terasa saat batuk atau mengejan. Gejala lain adalah rasa kesemutan, Baal/kebas. Pada keadaan yang lebih berat rasa nyeri akan semakin terasa saat berjalan atau duduk lama. Kelumpuhan pada HNP pinggang adalah ketidakmampuan berjalan dengan jingkat/jinjit atau berjalan dengan tumit.
Kelanjutan dari nyeri akan berdampak pada kekakuan otot yang mengakibatkan penampakan struktur pinggul & tungkai yang terkena menjadi tidak sama dengan yang sehat di sebelahnya. Sebagai gejala lanjutannya, disadari atau tidak..gerakan pada arah tertentu menjadi sangat terbatas dan tidak mampu melakukan mobilisasi tubuh secara normal.
a. Gejala (di pinggang)
– Kesemutan (numbness) di kaki
– Otot paha dan kaki menjadi lemah
– Rasa nyeri yang sangat hebat di pinggang yang menjalar menuju tumit mengikuti alur syaraf. Gejala ini disebut Sciatica.
– Lumpuh, apabila terkena syaraf utama.
b. Gejala (leher)
– Kesemutan di lengan
– Otot lengan dan tangan menjadi lemah
– Nyeri leher, terutama di belakang dan samping
– Rasa nyeri menjalar ke bahu, lengan, tangan dan jari-jari.
Cara Mendiagnosa Hernia Nucleus Pulposus (Saraf Terjepit)
Cara mendiagnosa yang paling akurat untuk kondisi ini yaitu dengan menggunakan radiologik MRI (Magnetic Resonance Imaging) yaitu bisa terlihat jelas ruas disk saraf yang terjepit dan seberapa besar nucleus pulposus yang terherniasi.
Beberapa cara pencegahan yang dapat digunakan adalah:
– Mengontrol berat badan sehingga tekanan pada tulang belakang tidak berat
– duduk dengan sikap tubuh yang benar
– Olahraga untuk menjaga kelenturan dan kekuatan otot
– Menghindari aktivitas berulang (repetitif)

olahraga yang disarankan ialah renang dan senam. Berenang memiliki gaya dorong dan gaya tarik yang dihasilkan dari renang memperbaiki bentuk tulang punggung. Berenang di air panas lebih bagus, karena bisa melemaskan otot-otot dan saraf yang terjepit sehingga lebih cepat mengembalikan bentuk tulang punggung. Terapi akupunkutur, Pijat, Bekam dan herbal penghilang rasa nyeri juga dianjurkan untuk pengobatan saraf kejepit.

TERAPI PENGOBATAN SARAF KEJEPIT



Mengenal Terapi
TERAPI PENGOBATAN SARAF KEJEPIT
Kondisi yang dirasakan oleh tubuh, seperti: rasa sakit, nyeri, ketarik, pegal, linu, sesak, penegangan/kaku, kesemutan, atau rasa kurang nyaman, dapat terjadi karena adanya gangguan pada peredaran darah seperti terjadinya penyempitan saraf atau saraf yang tidak berada pada posisinya. 

Disaat melakukan aktivitas dan kerja otak yang berat, jantung akan memacu darah lebih kencang dan mengalir melalui saraf yang telah menyempit atau tidak berada pada posisinya tersebut, sehingga  kondisi yang tadi telah disebutkan akan terasa semakin hebat.

Metode pengobatan kami adalah mengembalikan posisi saraf pada strukturnya sesuai dengan anatomi sistem saraf dengan cara menekan, mendorong atau menggeser saraf yang terganggu. Saraf yang telah kembali pada posisinya tersebut akan membuat darah mengalir dengan normal ke seluruh tubuh, sehingga tidak ada lagi rasa sakit, atau dengan kata lain penyakit akan hilang tuntas.

Jika terdapat rasa yang tidak nyaman pada tubuh, kami sangat menyarankan untuk tidak menunda pengobatan dan segera mencari jalan keluarnya, karena hal tersebut dapat berakibat fatal, seperti: pembekuan pada aliran darah yang berakibat stroke. Jangan pula mengambil jalan pintas dengan hanya meminum obat penghilang rasa nyeri/sakit, karena hanya akan menyelesaikan masalah sesaat, yakni dengan menghilangkan rasa sakit yang ada namun tidak menyembuhkan tuntas penyakitnya.
  Peredaran Darah Lancar - Rasa Sakit Hilang - Penyakit Tuntas
 Dengan lancarnya peredaran darah dari jantung menuju otak dan ke seluruh organ tubuh,
 akan menghilangkan rasa sakit pada bagian-bagian tubuh yang berhubungan,
 dan kemudian menyembuhkan dengan tuntas penyakit yang diderita.

Testimoni - Saraf Kejepit Alhamdulillah Sembuh



Testimoni Mandiri Terapi
Saraf Kejepit Alhamdulillah Sembuh

Nama                      : Budi Sukma
Alamat                    : Jl.Mulyasari V No.27,Kel/Kec. Baleendah, Kab. Bandung
Pekerjaan                : Wiraswasta
HP                           : 081220071800
Entah apa penyebabnya, saya pun tidak mengetahuinya. Ketika saya bangun tidur pinggang saya sampai panggul terasa sakit dan kaku, bergerak sedikit pun terasa sakit, akhirnya saya menyimpulkan mungkin saat saya bekerja saya mengangkat barang berat dengan posisi tubuh yang salah, yang memang saat itu saya merasakan sedikit sakit dipinggang tapi oleh saya tidak dirasa serius. Untung saya bergegas ingin mengobatinya dan mendapatkan informasi tentang terapi di Mandiri Terapi dari teman saya. Singkatnya saya datang ke Mandiri Terapi dengan diantar oleh saudara, lalu setiba di Rumah Terapi Mandiri Terapi saya diperiksa tensi darah dan lainnya, dan juga saya sampaikan keluhannya. Akhirnya kesimpulan pemeriksaan saya mengalami sakit saraf kejepit di bagian pinggang, dan akhirnya diterapi Bekam yang katanya fungsinya agar saraf yang terjepit di lokasi yang sakit tertarik sekaligus dilancarkan peredaran darahnya, dan setelah dibekam rasa sakit berkurang seperti terasa baal atau kebas, lalu dilanjut dikombinasi dengan terapi pijat yang kata terapisnya guna untuk melenturkan otot dan sarafnya, juga mengembalikan saraf yang terjepit oleh ruas tulang pinggang ke posisi semula. Alhamdulillah saya langsung merasa sembuh tidak terasa sakit lagi untuk bergerak dan berjalan. Kata Terapis “ Untung Bapak saraf kejepitnya baru 2 hari, jadi rasa sakit belum menyebar ke sekujur kaki, kalau sampai berhari-hari sakit yang dirasa dari saraf kejepit Bapak bisa dari pinggang sampai ujung kaki Bpk, dan Bpk tidak bisa berjalan”. Maka saya berpesan kepada semua sahabat Mandiri Terapi yang merasakan keluhan seperti saya segera datang berobat ke Mandiri Terapi untuk diterapi dan diobati menggunakan herbal. Alhamdulillah….saya langsung ditawarkan untuk memberikan Testimoni dan saya mendapatkan Bingkisan Herbal Gratis dari Mandiri Terapi.

Tips dan Instruksi untuk menyingkirkan atau untuk Mengelola Rasa sakit di Punggung Akibat Saraf Terjepit




Tips dan Instruksi untuk Menyingkirkan Rasa Sakit di Punggung Akibat Saraf Terjepit
Apa yang bisa kita lakukan selama itu untuk meredakan diri dari rasa sakit  yang biasanya mempengaruhi kegiatan kita sehari-hari? Dapatkah kita memiliki cara-cara praktis untuk mengobati gangguan semacam ini? Atau kita terutama harus berfokus pada intervensi medis yang disarankan untuk mengobati saraf terjepit?  Berikut adalah beberapa daftar tips dan instruksi untuk menyingkirkan atau untuk mengelola rasa sakit di punggung akibat saraf terjepit:
Intervensi non-farmakologis:
  • Berikan istirahat yang cukup untuk punggung Anda. Mandi hangat atau panas untuk bersantai kejang otot.
  • Kompres panas dan dingin pada tempat yang sakit. Kadang-kadang es akan bekerja lebih baik dari panas; pada waktu lain, bantal pemanas akan melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk melepaskan rasa sakit. Melakukan eksperimen untuk menentukan preferensi Anda. Berani berexperimen danpilih mana yang lebih efektif bagi Anda.
  • Menahan diri dari otot-otot tegang Anda dengan membawa benda-benda berat. Hindari kegiatan khusus olahraga yang menyebabkan Anda untuk membuat gerakan tiba-tiba menggelegar, seperti sepak bola, basket, voli, dll
  • Pijat daerah yang sakit. Terapi mengusap punggung biasanya  mengurangi rasa sakit bahkan perasaan anda menjadi lebih baik.
  • Makan makanan kaya serat karena mudah dicerna. Hal ini akan membantu gerakan usus yang mengurangi tegang. Berusaha untuk buang air besar dapat menyebabkan stress pada tubuh termasuk punggung Anda.
  • Cobalah untuk menggabungkan berbagai teknik relaksasi seperti latihan pernapasan, menggunakan aroma dan wewangian, pijat ringan, dan terapi musik. Hal ini akan membantu dalam mengarahkan perhatian Anda dari rasa sakit dan dapat membuat pikiran dan tubuh Anda tenang dan nyaman.
Farmakologis dan Intervensi Medis:
  • Kunjungi dokter keluarga Anda, chiropractor (ahli terapi kiropraksi) , atau ahli saraf untuk saran medis komprehensif dan tepat.
  • Apakah fisioterapi untuk memperkuat otot-otot serta mengurangi tanda-tanda dan gejala dari nyeri punggung.
  • Minum obat setiap saran dokter. Pengobatan biasanya meliputi suntikan kortison dan non-steroid anti-inflamasi obat tergantung pada tingkat keparahan dan kualitas nyeri yang dirasakan. Kortison dan yang NSAID (non steroid anti inflamasi Obat) sebagai pengobatan tidak hanya memberikan bantuan dari rasa sakit tapi juga mengobati radang saraf kejepit atau mengerut. Contoh cortisones termasuk Celestones, Kenalog dan persiapan steroid lainnya. Di sisi lain, Aspirin dan Ibuprofen adalah contoh yang baik Non-steroid anti-inflammatory drugs.
  • Pembedahan merupakan pilihan terakhir. Tingkat kesembuhan tindakan cara ini sangat minim, tidak lebih dari 50%, jadi sebaiknya anda  pikirkan dengan baik sebelum memutuskannya. Kebanyakan mereka berakhir dengan kelumpuhan.