Senin, 23 Mei 2016

Babi Biang Keladi Asam Urat



            Sebenarnya asam urat merupakan salah satu unsure ciptaan Allah yang sangat dibutuhkan tubuh, dengan salah satu peran pentingnya sebagai sumber energy dan pembentukan DNA/RNA. Asam urat terbentuk dari proses akhir senyawa yang akrab disapa dengan purin. Artinya purin merupakan bahan baku utama pembentukan asam urat, atau tubuh akan mengubah purin yang berasal dari makanan dan minuman menjadi asam urat. Adapun cadangan purin sendiri sekitar 85 persen ada dalam tubuh dan sisanya 15 persen bersala dari makanan dan minuman terutama yang mengandung protein dan lemak.
            Sebenarnya hamper semua makanan baik daging, sayuran buah, beras, gandum, susu, ikan dan lainnya mengandung purin, namun jumlah beragam; ada yang muatan purinnya banyak dan ada juga yang sedikit. Karena itu banyak penderita asam urat yang dihindarkan dari makanan atau minuman tertentu yang mengandung banyak purin.
            Sebab, kelebihan purin akan memicu kelebihan stok asam urat. Bila jumlah asam urat berlebih bisa menimbulkan masalah, yaitu dia akan menyarang di ginjal. Atau kelebihan asam urat yang tak berhasil dibuang melalui buang air kecil dan besar berkeliaran mengikuti aliran darah, dan pada umumnya bersarang di persendian hingga membentuk Kristal. Bila asam uarat terlalu banyak dan terlalu lama menumpuk di ginjal, bisa menggangu atau menyumbat saringan darah di organ tersebut, sehingga ginjal ini menjadi tampak ‘kotor’. Bila hal ini terabaikan, semakin lama penumpukan asam urat di ginjal bisa menggumpal atau mengeras, dan bisa mengarah pada istilah batu ginjal, atau berujung gagal ginjal.
            Asam urat ini pun bisa menganggu organ lain seperti jantung dan saluran urin (kencing) bila porsinya tak terkendali. Asam urat berlebih diduga bisa merusak endotel atau pembuluh darah koroner, sedangkan pada seluruh urin asam urat bisa menyebabkan penyumbatan saluran urin atau memicu kencing batu.
            Sementara itu potensi derita asam urat yang dialami seseorang cukup beragam, mulai dari keluhan biasa sampai ‘kelas berat’. Pada keluhan yang biasa dialami dalam tempo yang cukup lama antara 1-2 tahun, dan keluhannya berlangsung sekitar 5 -7 hari dengan indikasi mudah kesemutan, persendian terasa ngilu bahkan sampai meradang, agak mual, stamina menurun dan lainnya. Kondisi ini kadang dianggap biasa saja, apalagi tempo kambuhnya cukup lama. Berikutnya adalah asam urat sedang, yakni keluhan semakin sering dirasakan dan kadang temponya bisa berhari-hari, serta dirasakan di banyak persendian. Nah, pada tingkat yang berat ini umumnya dialami mereka yang menderita lebih dari 10 tahun, biasanya ditandai dengan keluarnya benjolan/ bengkak, nyeri, panas, warna merah meradang di persendian, khususnya di sendi ibu jari kaki yang muatannya Kristal asam urat. Pada tahap ini penderitanya mulai tak nyaman melangkah, bahkan tak mudah lagi pakai sandal atau sepatu.
            Asam urat (urit acid) atau disebut gout arthritis, ada juga yang menyebut penyakit gout, dan dalam istilah arab diantaranya disebut naqris, kini menjadi penyakit yang mulai ditakuti oleh masyarakat. Ada juga yang menyebut atau menyamakan penyakit ini dengan pirai. Sebab tingginya angka asam urat dikabarkan punya dampak buruk terhadap masa depan kesehatan. Tentunya merebaknyaberita tersebut akan semakin mengerikan bila tidak diimbangi penjelasan yang arif dan mendidik tentang berbagai hal yang mempengaruhi penumpukan asam urat serta solusinya.
            Pada gilirannya semangat memeriksa angka asam urat pun meningkat terutama kaum pria apakah asam uratnya berada pada kisaran 3,5 – 7,2, milligram per desiliternya (mg/dl) atau lebih. Sedangkan wanita, menurut data lebih kecil khusunya, karena peluang pembuangan asam urat lebih besar kecuali bagi yang sudah menoupose, dan angka asam uratnya dijaga pada kisaran 2,6 – 6,0 mg/dl. Untuk anak-anak angka normal asam urat pada angka 3,0 – 4,0 mg/dl.
Penyakit Klasik
            Dari atatan sejarah sesungguhnya asam urat merupakan penyakit klasik, bahkan ada yang menyebut telah ramai berkembang pada 2000 tahun sebelum masehi. Mula berkembangnya asam urat ini agaknya bersamaan dengan sejarah bangsa yahudi mulai ramai-ramai menyantap babi untuk lauk maupun pelengkap makanan dan obat-obatan, setelah mereka benar-benar mengkhianati dan mendustakan kerasulan nabi musa. Sejak saat itu babi semakin menjadi primadona bagi kaum yahudi, majusi dan berikutnya nasrani.
            Kiranya perlu digali lebih dini apa saja yang mempengaruhi penumpukan asam urat?. Sebab bagi masyarakat tentunya tidak cukup hanya informasi obat atau pengobatan asam urat saja.
            Sejauh ini masalah asam urat difahami lantaran banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung purin, sehingga memicu produksi asam urat berlebih. Purin yang dimaksud berasal dari protein dan lemak hewani yang berasal dari ikan kalengan (sarden), daging ternak, ikan (hewan laut), jeroan, sebagian sayuran, kacang-kacangan, es krim, khamer (alcohol) dan lainnya. Sayangnya, walau banyak orang memwaspadai makanan tersebut ternyata penderita asam urat angkanya semakin melambung, bahkan tidak hanya dialami mereka yang berusia lebih dari 35 tahun, melainkan tak sedikit kawula muda, remaja dan anak-anak sudah merasakan derita ‘asam urat’.
            Mengapa dari hari ke hari mereka yang merasakan keluhan sakit persendian atau mendapatkan vonis asam urat semakin meningkat? Rupanya mengurangi dan menjauhi segala jenis makanan dan minuman yang dituding ‘sumber asam urat’ belumlah cukup. Lalu apa kira-kira masalahnya?Ada juga yang menyebut stress sebagai salah satu pemicunya? Atau mungkinkah ada makhluk ‘misterius’ sebagai biang keladi penyakit ini? Boleh jadi ada baiknya kita renungkan, mungkin ada pola hidup yang salah, khususnya terhadap segala hal yang masuk tubuh. Misalnya makan nasi dengan lauk sayuran yang dimasak dengan bumbu/penyedap instan’,ikan, ayam, daging goring, salad atau menikmati roti, susu, dengan keju, coklat, sosis, telur ayam negeri, es krim, manisan, junk food dan lainnya? Mungkin juga ada sebagian masyarakat yang ‘ketergantungan’ minum berbagai jenis obat-obatan lantaran telah divonis menderita penyakit tertentu.
Purin ini berasal dari tumbuhan atau binatang ‘kaya lemak/protein yang dikonsumsi langsung atau keduanya digunakan sebagai bahan dasar atau bahan pendukung pembuatan makanan, minuman, produk farmasi, khamer, kosmetik dan lainnya.
Sumber : Diambil dari Tabloid Bekam Edisi 14 Th. ke-3/2012

Baca Artikel atau Informasi Terkait Tema Tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan Komentar Anda dengan Daftar di Blog Kami